PortalYogya.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogran menyatakan sikap bahwa Turki menjadi salah satu anggota NATO yang menolak untuk memberikan dukungan kepada rencana Swedia dan Finlandia untuk bergabung dalam keanggotaan NATO.
Seperti dikabarkan Finlandia dan Swedia merupakan negara-negara Eropa Barat, yang akan membawa ekspansi aliansi militer barat yang ingin dicegah oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan meluncurkan invasi ke Ukraina.
Meskipun Turki telah secara resmi mendukung perluasan NATO sejak bergabung dengan aliansi yang dipimpin AS 70 tahun yang lalu, penentangannya dapat menimbulkan masalah bagi Swedia dan Finlandia mengingat anggota baru memerlukan kesepakatan dengan suara bulat.
Baca Juga: Kecam Pembunuhan Jurnalis Shireen Abu Akleh, Anggota Kongres AS Tolak Penyelidikian Otoritas Israel
Selain itu, alasan lain Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tidak mungkin bagi Turki sebagai anggota NATO untuk mendukung rencana Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO dengan alasan Finlandia dan Swedia termasuk negara-negara Nordik yang menjadi rumah bagi banyak organisasi teroris.
Rencana Finlandia untuk mengajukan keanggotaan NATO diumumkan Kamis (12/5), dan harapan bahwa Swedia akan mengikuti akan membawa perluasan aliansi militer Barat yang ingin dicegah oleh Rusia.
"Kami mengikuti perkembangan mengenai Swedia dan Finlandia, tetapi kami tidak memiliki pandangan positif," kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul, seraya menambahkan bahwa NATO telah menerima Yunani sebagai anggota di masa lalu dikutip PortalYogya.com dari reuters.com, pada Jumat (13/5).
Baca Juga: Rusia Gempur Pertahanan Terakhir Ukraina, Menhan AS Ungkap Kunci agar Ukraina Menang
“Sebagai Turki, kami tidak ingin mengulangi kesalahan serupa. Terlebih lagi, negara-negara Skandinavia adalah rumah bagi organisasi teroris,” kata Erdogan tanpa memberikan rincian.
"Mereka bahkan menjadi anggota parlemen di beberapa negara. Tidak mungkin kami mendukung," tambahnya.
Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mendesak kesabaran dan menyerukan pendekatan langkah demi langkah dalam menanggapi perlawanan Turki.
Baca Juga: AS Berikan Bantuan Senjata Ukraina Untuk Lawan Serangan Rusia
Sementara itu, Swedia mengatakan tetap yakin dapat memperoleh dukungan bulat untuk setiap aplikasi NATO yang dapat diajukannya.
“Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Finlandia akan 'disambut hangat' dan menjanjikan proses aksesi yang 'lancar dan cepat.' yang juga didukung oleh Washington,” ungkap pihak Swedia.
Artikel Terkait
Daftar Peristiwa Penting Operasi Militer Rusia di Ukraina, Harga Minyak Terus Melonjak Memasuki Hari ke 30
Video Kekerasan Perang Tersebar, PBB Sebut Rusia dan Ukraina Sama-Sama Lakukan Kekejaman
Israel Negara Apartheid, Politisi Irlandia Serukan Sanksi Israel Seperti Rusia
Mark Zuckerberg Diboikot Rusia dan Dilarang Datang Seumur Hidup, Ada Apa?
Gawat, Dampak Invasi Rusia Menyasar Sektor Produksi Gandum di Ukraina Jadi Anjlok, Bakal Langka?