• Senin, 25 September 2023

Swedia Trending di Twitter, Ternyata Ada Kemarahan Akibat SARA dan Penistaan Agama Islam

- Senin, 23 Januari 2023 | 17:32 WIB
Ilustrasi demo atas pembakaran salinan Al-Quran oleh pemimpin kelompok kanan Swedia (Freepik/makyzz)
Ilustrasi demo atas pembakaran salinan Al-Quran oleh pemimpin kelompok kanan Swedia (Freepik/makyzz)

Paludan mengatakan tindakannya adalah bentuk kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh hukum.

"Bila kalian tak berpikir harus ada kebebasan berkespresi, kalian harus pindah dari sini," ujarnya, dikutip PortalYogya.com dari Al-Jazeera

Tindakan dan pernyataan ini langsung direspons oleh menteri luar negeri Turki.

Baca Juga: 5 Fakta Korea Selatan Bergabung dengan NATO, Jadi Negara Asia Pertama

"Kamu mengutuk sekeras mungkin serangan keji terhadap kitab suci kami... Mengizinkan tindakan anti Islam, yang menyerang Muslin dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok kebebasan berekspresi benar-benar tak bisa diterima," ujar sang menteri, Mevlut Cavusoglu.

"Ini adalah tindakan rasis, bukan kebebasan berekspresi," imbuhnya.

Tak hanya Turki, tetapi sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait juga mengutuk tindakan pembakaran salinan Al-Quran tersebut.

"Arab Saudi mengimbau untuk menyebarkan nilai dialog, toleransi dan hidup saling berdampingan dan menolak kebencian dan ekstremisme," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi.***

Halaman:

Editor: Yongky Gigih Prasisko

Sumber: AlJazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X