PortalYogya.com - menulis artikel ilmiah adalah sebuah kegiatan yang dirasa cukup sulit bagi beberapa orang.
Namun, membiasakan diri untuk menulis artikel ilmiah akan memberi banyak manfaat khususnya bagi mahasiswa.
Adapun rrtikel ilmiah lahir dari sebuah pikiran atau gagasan penulis yang menjadi sebuah naskah atau karya tulis. Dan ditulis berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Belum Temui Titik Terang, Iwan Bule dan Gianni Infantino Lakukan Fun Football
artikel ilmiah adalah salah satu jenis naskah ilmiah. Naskah ilmiah dengan naskah non-ilmiah memiliki perbedaan dari isi, bentuk, dan penyajiannya. Naskah non-ilmiah disusun tidak berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah, seperti cerita pendek, novel, dan tulisan fiksi lainnya.
Biasanya artikel ilmiah tidak dijadikan sebagai bahan mencari teori oleh pembaca, melainkan pembaca biasanya lebih mencari masalah dan latar belakang, mengenai apa yang sudah diketahui/diteliti dan apa yang belum diketahui/diteliti, cari penelitian itu dilakukan, dan temuan dari penelitian.
Lantas siapa saja yang dapat menulis artikel ilmiah?
Biasanya orang-orang yang menulis artikel ilmiah adalah mereka tenaga fungsional seperti peneliti, dosen, dan guru menulis artikel ilmiah.
Berdasarkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nomor 152/E/T/2012, bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan program studinya di tingkat S1, S2, dan S3 diwajibkan menulis artikel ilmiah.
Dapat disimpulkan bahwa siapa saja dapat menulis artikel ilmiah dengan memperhatikan kaidah yang telah ditentukan.
Baca Juga: Tengah Khusyuk Ibadah Umroh, Tya Ariestya Dibuat Gempar Sang Anak Jatuh dari Tangga
Adapun berdasarkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nomor 152/E/T/2012, setiap jenjang memiliki ketentuan artikel ilmiah berbeda, yaitu Program S1, di salah satu jurnal ilmiah ( sudah atau belum terakreditasi), Program SW, salah satu jurnal ilmiah terakreditasi Ditjendikti, dan Program S3 salah satu jurnal internasional diakui Ditjendikti.
Adapun harapan yang ingin diperoleh dari kebijakan tersebut, dapat meningkatkan mutu penelitian mahasiswa, memotivasi mahasiswa update penelitian pada cabang ilmu yang ditekuni, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghindari mahasiswa melakukan plagiarisme, inovatif, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan hasil penelitian disebarluaskan di tingkat nasional dan internasional.
Artikel Terkait
Facebook Menjadi Metaverse: Membawa Pengalaman Augmented dan Virtual Reality
Keren! WhatsApp Luncurkan Fitur Baru Bisa Keluar dari Grup Tanpa Ketahuan
Laptop Kamu Lemot? Lakukan 6 Cara Ini Agar Kembali Normal, Gak Ribet!
5 Fitur Baru iOS 16.0.3 untuk iPhone 14, Ada Perbaikan Beberapa Bug, Simak Juga Harga iPhone 14
Harga iPhone 13 Pro Max, Hadiah Ferdy Sambo untuk Para Tersangka Pembunuhan Brigadir Joshua