PortalYogya.com - Indonesia perlu mengolah sumber energi terbarukan yang dimiliki untuk kemandirian di bidang energi.
Ini dilakukan demi mengurangi atau bahkan melepaskan ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) yang notabene tak dapat diperbarui.
Namun untuk menuju ke energi terbarukan, tampaknya ini bukan usaha yang mudah karena ada sejumlah tantangan yang harus diatasi.
Baca Juga: Tantangan Jelang Tahun Politik, Airlangga Hartarto Ungkap 2 Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia
“Indonesia berdikari energi, ketergantungan di sektor otomotif, yaitu BBM, selama BBM bisa kita convert, bisa biodiesel dan kombinasi EV, tentu tujuan untuk kemandirian energi bisa dicapai.
Tetapi diantaranya kita harus memanfaatkan resource batubara yang besar, coal to liquid, jadi antara agar ketergantungan pada impor bbm bisa dikurangi,“ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Diskusi Berdikari, Lawan Krisis Global dengan Ketahanan Energi, di Jakarta hari ini (24/1).
Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memproduksi solar panel. “Ada berkembang pabrik kaca, solar panel ini basinya kaca, atau silika yang bahan baku di indonesia miliki,“ tambah Menko Airlangga.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Kembali Dibahas, Menko Airlangga: Dorong Reformasi Birokrasi dan Sistem Ekonomi
Belum lagi kekayaan alam, ribuan pulau, danau, laut, Indonesia bisa menjadi renewable energi terbesar di Asia. Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pemerintah belajar teknologi Clean Coal dari Jepang.
Artikel Terkait
Bangkit di Tengah Ancaman Resesi, Fahmy Radhi: Ekonomi Indonesia Perlu Membuka Investasi
Bakal Berlaga di Pilpres 2024, Airlangga Tak Cukup Kerja Bagus, Perlu Strategi Media Sosial
Airlangga Hartarto Bakal Maju Jadi Capres di Pilpres 2024, Andalkan Politik Gagasan
Siap Dukung Capres Airlangga Hartarto, Golkar Bakal Kampanyekan Keberhasilan Ekonomi