• Sabtu, 23 September 2023

Apa itu Tradisi Kawin Tangkap Suku Sumba? Berikut 4 Tahap Penyelesaian Pitti Rambang

- Jumat, 8 September 2023 | 11:50 WIB
Ilustrasi tradisi kawin tangkap di Sumba (Freepik.com)
Ilustrasi tradisi kawin tangkap di Sumba (Freepik.com)

PortalYogya.com - Seorang gadis diculik diduga menjadi korban praktik tradisi kawin tangkap di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Sebuah video yang tersebar luas di media sosial menunjukkan sekelompok pemuda yang tetiba membawa gadis yang tengah berdiri di tepi jalan ke mobil pick up, pada Kamis, 7 September 2023.

Apa sebenarnya praktik kawin tangkap yang masih terjadi di Sumba tersebut? Berikut penjelasannya dirangkum PortalYogya.com dari artikel jurnal karya Elanda Welhelmina Doko, I Made Suwetra, & Diah Gayatri Sudibya, Fakultas Hukum Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, berjudul TRADISI KAWIN TANGKAP (PITI RAMBANG) SUKU SUMBA DI NUSA TENGGARA TIMUR.

Baca Juga: Detik-detik Gadis di Sumba Diculik Diduga Praktik Kawin Tangkap, Saksi Ungkap Korban Teriak 'Mama Tolong'

Kawin tangkap atau disebut juga Pitti Rambang masih terus dipraktikkan oleh Suku Sumba di NTT.

Praktik kawin tangkap ini merupakan pemaksaan perkawinan kepada perempuan Sumba yang masih memegang budaya patriarki.

Ada beberapa tahapan penyelesaian kawin tangkap atau Pitti Rambang bagi Suku Sumba di NTT antara lain:

Baca Juga: Apa itu Geger Sapehi? Lokasi Penemuan Kerangka dan Tengkorak Manusia Diduga Korban Penyerbuan Inggris

1. Tahapan pencarian

Tahapan ini dilakukan dengan keluarga perempuan mencari keberadaan anak perempuan yang diculik di rumah pihak laki-laki.

2. Tahapan tutup malu

Di tahap ini, keluarga laki-laki akan mengutus Wununp atau juru bicara adat ke rumah keluarga perempuan untuk memberitahu bahwa anaknya telah berada di rumah pihak laki-laki.

Utisan tersebut turut dibekali dengan seekor kuda dan parang yang diserahkan pada keluarga perempuan sebagai tanda tutup malu karena anak gadisnya diculik.

Baca Juga: Artefak Era Majapahit Tersaji Dalam Temuan Wadah Air Di Situs Keputren, Peneliti Terkendala Pembebasan Lahan

Halaman:

Editor: Yongky Gigih Prasisko

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X