Revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta: Bagaimana Uang Bebungah Bantu Warga Membeli Properti Baru?

PortalYogya.com--Proyek revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta telah membawa perubahan signifikan bagi warganya.

Tentunya revitalisasi Beteng Keraton Yogyakarta ini akan disertai kompensasi uang bebungah bagi warga terdampak

Puluhan rumah yang berada di jalur proyek revitalisasi Beteng Keraton  Yogyakarta telah menerima kompensasi finansial atau yang biasa disebut sebagai uang bebungah.

Baca Juga: Apa Saja Peran Strategis Erick Thohir? Akmal Marhali Buka Rahasia Sukses Meraih Tiket Piala Asia 2024

 Nilai dari uang bebungah tersebut cukup memadai dan dikatakan dapat digunakan untuk membeli rumah baru oleh para pemilik rumah yang terdampak.

Proyek revitalisasi ini telah dimulai beberapa tahun lalu dengan tujuan utama untuk merestorasi fungsi asli beteng dan mengungkap kembali sejarah Benteng Keraton Jogja.

Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, pada hari Rabu (13/09/2023) menyatakan bahwa ada lebih dari 50 rumah yang berada dalam lingkungan keraton, tepatnya di bagian utara timur beteng, telah dibongkar dalam rangka proyek ini.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di 5 Desa Probolinggo, Akibat Kebakaran Bromo yang Melelehkan Pipa Air

Menurutnya, ukuran rata-rata rumah-rumah tersebut cukup kecil yaitu 2x3 dan 4x6 meter dengan tidak adanya legalitas kepemilikan.

Sebelum melakukan revitalisasi pada sisi Timur, proyek serupa juga telah dilakukan di kawasan Wijilan atau Jalan Ibu Ruswo sepanjang kurang lebih 200 meter.

Proses pembebasan lahan dan revitalisasi beteng Keraton Jogja ini sepenuhnya dibiayai oleh Dana Keistimewaan (Danais).

Dian mengonfirmasikan bahwa puluhan kepala keluarga yang terdampak telah menerima uang bebungah sesuai ketentuan.

Baca Juga: Mengapa Bonnie Aarons Memiliki Aura Horor Di Set Syuting The Nun 2? Ini Penjelasan Michael Chaves

Revitalisasi Margihinggil Pojok Beteng Wetan Jalan Suryomentaraman dimulai pada tanggal 17 Mei 2023 dan ditargetkan akan selesai dalam waktu 140 hari dengan total anggaran sebesar Rp.8.972.000.000.