• Sabtu, 23 September 2023

Perlintasan KAI Stasiun Tugu Jogja Tak Bisa Dilewati, Humas KAI Angkat Bicara, Singgung Keselamatan Masyarakat

- Rabu, 26 April 2023 | 17:02 WIB
Punutupan stasiun Tugu Jogja oleh PT KAI (Instagram/ @stasiun_tugu)
Punutupan stasiun Tugu Jogja oleh PT KAI (Instagram/ @stasiun_tugu)

PortalYogya.com - Keputusan dari Dinas Perhubungan dan PT KAI untuk menutup akses bagi kendaraan bermotor dan becak di perlintasan Stasiun Tugu Jogja telah menimbulkan keprihatinan bagi pengayuh becak.

Pasalnya, keputusan menutup perlintasan KAI Stasiun Tugu Jogja ini dianggap sepihak tanpa ada pembicaraan sebelumnya dengan para pengayuh becak.

Keputusan yang diduga diambil secara sepihak oleh PT KAI ini membuat para pengayuh becak bingung karena mereka harus beradaptasi dengan rute yang lebih jauh dari Stasiun Tugu Jogja.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Hits di Magelang, Bisa Banget untuk Healing dan Rekreasi Bersama Sahabat dan Keluarga

Mereka merasa sedih karena sekarang mereka tidak dapat melewati perlintasan yang berada di utara Malioboro tersebut, dan harus memutar melalui Jembatan Kewek atau Jembatan Kleringan untuk mengangkut penumpang dari Tugu menuju Malioboro.

Rute yang lebih panjang ini menyebabkan pengayuh becak harus mengeluarkan tenaga ekstra karena jalan menanjak di tikungan Abu Bakar Ali, terutama saat liburan dan akhir pekan ketika jalan tersebut sering macet.

Maryadi, salah satu pengayuh becak kayuh yang mangkal di Jalan Mangkubumi, mengatakan bahwa ia harus memutar jalan melalui Jembatan Kewek ketika ia harus masuk ke Malioboro.

Baca Juga: Punya Segudang Prestasi! Ini Profil Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama di Indonesia

Maryadi juga mengeluhkan bahwa penumpangnya tetap berada di atas becak sehingga becak menjadi berat dan lama saat di lampu merah, karena ia hanya mengandalkan tenaga kaki untuk menggerakkan becak.

Karena bertambahnya waktu tempuh dan tenaga ekstra yang dikeluarkan saat mengangkut penumpang, Maryadi tidak bisa menambahkan tarif becak kayuhnya kepada para pelanggan.

Pria kelahiran Jogja ini menambahkan bahwa ia biasanya mematok tarif Rp30.000 dari Jalan Mangkubumi sampai ke batik Hamzah.

Baca Juga: 5 Wakil Presiden Indonesia yang Berasal dari Luar Jawa, Pernah Torehkan Sejarah, Salah Satunya Muhammad Hatta

Setelah penutupan portal ini ia harus memutar jalan dan menanjak, ditambah dengan kemacetan yang ada di Malioboro saat liburan, sehingga Maryadi berpendapat tarif sebesar Rp50.000 sudah sangat pantas.

Namun, jika kondisinya sepi seperti bulan puasa, Maryadi hanya mematok tarif sebesar Rp25.000.

Bowo, seorang penarik becak motor (Bentor), berpendapat bahwa penutupan portal di perlintasan Kereta Api bagi becak motor dan kendaraan bermotor lainnya termasuk becak kayuh merupakan tindakan yang baik untuk meningkatkan keselamatan masyarakat yang melintas di rel tersebut.

Halaman:

Editor: Indah Kurniawati

Sumber: jogjainfo.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X