PortalYogya.com - Keputusan dari Dinas Perhubungan dan PT KAI untuk menutup akses bagi kendaraan bermotor dan becak di perlintasan Stasiun Tugu Jogja telah menimbulkan keprihatinan bagi pengayuh becak.
Pasalnya, keputusan menutup perlintasan KAI Stasiun Tugu Jogja ini dianggap sepihak tanpa ada pembicaraan sebelumnya dengan para pengayuh becak.
Keputusan yang diduga diambil secara sepihak oleh PT KAI ini membuat para pengayuh becak bingung karena mereka harus beradaptasi dengan rute yang lebih jauh dari Stasiun Tugu Jogja.
Mereka merasa sedih karena sekarang mereka tidak dapat melewati perlintasan yang berada di utara Malioboro tersebut, dan harus memutar melalui Jembatan Kewek atau Jembatan Kleringan untuk mengangkut penumpang dari Tugu menuju Malioboro.
Rute yang lebih panjang ini menyebabkan pengayuh becak harus mengeluarkan tenaga ekstra karena jalan menanjak di tikungan Abu Bakar Ali, terutama saat liburan dan akhir pekan ketika jalan tersebut sering macet.
Maryadi, salah satu pengayuh becak kayuh yang mangkal di Jalan Mangkubumi, mengatakan bahwa ia harus memutar jalan melalui Jembatan Kewek ketika ia harus masuk ke Malioboro.
Maryadi juga mengeluhkan bahwa penumpangnya tetap berada di atas becak sehingga becak menjadi berat dan lama saat di lampu merah, karena ia hanya mengandalkan tenaga kaki untuk menggerakkan becak.
Karena bertambahnya waktu tempuh dan tenaga ekstra yang dikeluarkan saat mengangkut penumpang, Maryadi tidak bisa menambahkan tarif becak kayuhnya kepada para pelanggan.
Pria kelahiran Jogja ini menambahkan bahwa ia biasanya mematok tarif Rp30.000 dari Jalan Mangkubumi sampai ke batik Hamzah.
Setelah penutupan portal ini ia harus memutar jalan dan menanjak, ditambah dengan kemacetan yang ada di Malioboro saat liburan, sehingga Maryadi berpendapat tarif sebesar Rp50.000 sudah sangat pantas.
Namun, jika kondisinya sepi seperti bulan puasa, Maryadi hanya mematok tarif sebesar Rp25.000.
Bowo, seorang penarik becak motor (Bentor), berpendapat bahwa penutupan portal di perlintasan Kereta Api bagi becak motor dan kendaraan bermotor lainnya termasuk becak kayuh merupakan tindakan yang baik untuk meningkatkan keselamatan masyarakat yang melintas di rel tersebut.
Artikel Terkait
Sejarah Stasiun Yogyakarta Tugu
Pernah Mewah pada Masanya, Inilah Kereta Sultan De Java Nacht Express yang Berganti Nama Jadi Djoko Kendil
Viral Aksi Berbahaya Penumpang Kereta Api Buka Pintu saat Melaju Kencang, Netizen: Masih Ada yang Beginian?
KA Argo Parahyangan Dijadikan 'Tumbal' Kereta Cepat? Said Didu: Demi Proyek China yang Mahal Apapun Dilakukan
Lowongan Kerja PT KAI 2023, Lulusan D3,D4 Hingga S1 yang Berminat Posisi ini Silahkan Lamar, Simak Syaratnya