Terungkap Penyebab Bentrok Brajamusti dan PSHT di Jogja, Berawal Dari Salah Paham

PortalYogya.com - Pada hari Minggu, 4 Juni 2023 terjadi bentrok massa antara anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan supporter PSIM Yogyakarta Brajamusti.

Aksi bentrok antara dua kelompok massa tersebut terjadi di beberapa titik kota Yogyakarta sejak petang hingga malam hari.

Kerusuhan tersebut merupakan buntut dari dugaan penganiayaan salah satu anggota PSHT oleh Brajamusti pada Minggu, 28 Mei 2023.

Setelah terjadi dugaan penganiayaan tersebut, ratusan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggeruduk markas Polres Bantul, Senin, 29 Mei 2023.

Baca Juga: Hasil Perempat Final Piala Dunia U20 2023: Korea dan Uruguay Melesat ke Semifinal

Para anggota PSHT tersebut mendesak polisi untuk segera menangkap pelaku pengeroyokan Ali Susanto Joko Saputro.

Diketahui bahwa Ali Susanto Joko Saputro merupakan anggota PSHT. Korban diduga dianiaya sejumlah suporter bola yang sedang melakukan pesta di salah satu vila di Jalan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tindak penganiayaan tersebut berawal saat korban menegur para pelaku yang memutar musik dengan volume cukup keras pada tengah malam.

"Akibat pengeroyokan tersebut, korban yang merupakan suami dari anggota DPRD DIY, Tustiyani, itu mengalami luka sayatan di bagian tangan sebanyak 16 jahitan dan di kepala enam jahitan," tulis Wawan seperti yang dikutip PortalYogya.com dari Grup Facebook Warga Jogja Online.

Hariyadi, selaku perwakilan dari PSHT mengungkapkan bahwa tindak penganiayaan tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman.

Ia beranggapan bahwa para pelaku diduga tersinggung akibat diingatkan untuk tidak menyalakan musik dengan volume keras.

Baca Juga: Aliran Rezekinya Deras, Kehadiran Lima Weton ini Bikin Taraf Perekonomian Keluarga Meningkat Drastis Loh!

“Korban merupakan warga situ (Parangtritis) dan anggota PSHT, kami mendorong polisi untuk secepatnya menangkap pelaku,” katanya saat mendatangi Polres Bantul bersama ratusan anggota PSHT lainnya.

Hariyadi juga meminta polisi secepatnya merespons tuntutan PSHT dengan menangkap para pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan korban Ali terluka.