PortalYogya.com - Gunung Merapi di Yogyakarta meletus kembali, pada Sabtu siang 11 Maret 2023.
Letusan Gunung Merapi menyebabkan luncuran awan panas di wilayah Magelang, Boyolali dan Klaten.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia yang hingga kini masih alami letusan.
Berdasarkan sejarahnya sejak tahun 1768, Gunung Merapi di Yogyakarta sudah tercatat lebih dari 80 kali letusan terjadi.
Namun di antara 80 letusan tersebut, letusan terbesar terjadi pada periode abad XIX (letusan tahun 1768, 1822, 1849, 1872) dan periode abad XX yaitu 1930-1931.
Erupsi abad XIX intensitas letusan Gunung Merapi relatif lebih besar, sedangkan letusan abad XX frekuensinya lebih sering. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.
Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad XX, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak.
Aktivitas Merapi pada abad XX terjadi minimal 28 kali letusan, di mana letusan terbesar terjadi pada tahun 1931.
Letusan besar bisa bersifat eksplosif dan jangkauan awan panas mencapai 15 kilometer.
Letusan Gunung Merapi sejak 1872-1931 mengarah ke barat-barat laut.
Baca juga: Update! Akibat Gunung Merapi Meletus, Gempa Vulkanik Terjadi Hingga 19 Kali, Berikut Pantauan PVBMG
Namun, sejak letusan besar 1930-1931, arah letusan dominan ke barat daya sampai dengan letusan tagun 2001.
Kecuali pada letusan 1994, terjadi penyimpangan ke arah selatan yaitu ke hulu Kali Boyong, terletak antara bukit Turgo dan Plawangan.
Erupsi terakhir pada 2006, terjadi perubahan arah dari barat daya ke arah tenggara, dengan membentuk bukaan kawah yang mengarah ke Kali Gendol.