PortalYogya.com - Lima orang pelaku penganiayaan yang sebelumnya disebut sebagai pelaku klitih di Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta akhirnya berhasil ditangkap oleh Polda DIY.
Kasus klitih ini diketahui mengakibatkan korban D (17) meninggal dunia pada Minggu (3/4/2022) lantaran dianiaya menggunakan sebuah gir.
Polisi mengatakan bahwa kejadian klitih yang mengakibatkan korban peganiayaan D meninggal dunia bukanlah tanpa sebab, melainkan karena sebuah aksi tawuran antarkelompok.
Baca Juga: Erix Soekamti Susun Konsep Jogja Gelut Day, Upaya Lawan Klitih Yogyakarta, Begini Syarat Daftarnya
Awal kejadian penganiayaan tersebut adalah ketika kelompok pelaku melakukan perang sarung.
Kelompok berinisial M ini memiliki cita-cita yaitu ingin terlihat keren atau nge-TOP di antara kelompok lainnya.
Semakin disebut maka akan semakin senang. Kelompok M ini melakukan aksi tawuran dengan Kelompok P sekitar jam 2 dini hari.
Baca Juga: Klitih Masuk Kampung Badran, Yogyakarta, Mengapa Badran Trending di Twitter? Pekok Kata Warga Jogja
Kemudian sebagian dari kelompok M beranggotakan 5 orang yakni RS (18, C (18), G (19), F (20), dan B tersebut melintas di jalur lambat jalan Ring Road.
Selang berapa lama kemudian, melajulah lima kendaraan yang merupakan kelompok D.
Karena kelompok korban memulai perkelahian, kelompok pelaku pun geram dan akhirnya megejar kelompok korban.
Baca Juga: Kesaksian Mantan Pelaku Klitih: Kalau Inget Sekarang Nyeselnya Minta Ampun
Di perjalanan kedua kelompok tersebut saling salip-menyalip hingga akhirnya kelompok korban menuju Gedongkuning dan berhenti di salah satu warmindo.
Ketika hendak memasuki warmindo, kelompok pelaku lewat sambil memaki-maki. Setelah mengeluarkan kata-kata kasar, kelompok pelaku pergi meninggalkan warmindo disusul dengan kelompok D (korban) yang tidak terima.
Artikel Terkait
Mengenal Orchard Road Singapura, Kawasan Yang Jadi Rujukan Pembangunan Malioboro
5 Spot Foto di Malioboro Ini Wajib Kamu Kunjungi Saat di Jogja, Ada Bangunan Belanda Sampai Cina
Viral Wisatawan Mengaku Ditipu Oknum Tukang Becak Saat Hendak ke Malioboro, Diantar ke Tempat Lain
Pemerintah Yogyakarta Akan Hapus Istilah Klitih Demi Warga Jogja Aman, Netizen: Guyonan Bulan Ramadhan
Fakta Klitih di Yogyakarta, Kebanyakan Masih di Bawah Umur, Apa Motifnya?